Selasa, 28 Desember 2010

OLAHRAGA - SEPAKBOLA

JAKARTA -- Atmosfer panas menyelimuti pertandingan Indonesia melawan Malaysia tadi malam.Imbauan untuk tidak memunculkan sentimen anti-Malaysia tidak sepenuhnya digubris pendukung Merah Putih.

Buktinya, sekitar 30 suporter asal Malaysia yang dilokalisasi di sektor 22 nyaris menjadi bulan-bulanan pendukung tuan rumah jika tidak segera dievakuasi pihak keamanan pada menit-menit awal pertandingan. Suporter negeri jiran itu kemudian dipindahkan ke tempat yang lebih aman di atas tribun VIP dan dikawal ketat hingga pertandingan usai.

Bukan hanya pendukung yang diteror. Para pemain Malaysia juga mendapatkan teror habis-habisan dari puluhan ribu suporter Indonesia sejak mereka melakukan pemanasan hingga pertandingan usai. Sentimen anti-Malaysia juga sangat terasa ketika lagu kebangsaan mereka dinyanyikan jelang pertandingan.

Selain insiden suporter Malaysia, tadi malam terjadi peristiwa pencopotan beberapa spanduk yang bertulisan dukungan kepada Ketua Umum PSSI Nurdin Halid. Sebelum pertandingan dimulai, di bantaran tribun Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, terpasang beberapa spanduk yang isinya memberikan dukungan kepada Nurdin.

Tidak jelas siapa yang memasang spanduk itu. Terpampangnya spanduk provokatif tersebut membuat suporter gerah dan berteriak-teriak. "Turunkan. Turunkan," teriak mereka. Spanduk-spanduk itu akhirnya dipereteli satu per satu oleh suporter Merah Putih.

Adegan tersebut disaksikan langsung oleh Nurdin Halid yang akhirnya memutuskan untuk menunda keberangkatan ke Australia. Di kursi VVIP Nurdin tampak duduk berdampingan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng.

Tapi, setelah babak pertama selesai, Nurdin meninggalkan tempat duduknya dan berangkat ke Bandara Soekarno-Hatta. Dia akan pergi ke Australia demi menghadiri wisuda putra pertamanya. "Pak Ketua Umum sengaja menunda keberangkatan ke Australia karena ingin memberikan support kepada timnas Indonesia. Ini pertandingan yang spesial," ucap Sekjen PSSI Nugraha Besoes. (ali/c13)

JAKARTA - Malam ini, akan menjadi laga hidup dan mati. Malam penentuan. Apakah Firman Utina dan kawan-kawan kembali akan membuktikan superioritas di kandangnya, seperti ketika Indonesia mengganyang Harimau Malaya - julukan timnas Malaysia - 5-1? Tak peduli dengan predikat jago kandang. Tak peduli dengan sikap para politisi tak tahu malu yang selalu merangsek ingin numpang tenar. Malam ini, saatnya Garuda menebus kekalahan 0-3 atas Harimau Malaya! Demi harga diri, demi nama bangsa, demi Indonesia!

JAKARTA - Malam ini, akan menjadi laga hidup dan mati. Malam penentuan. Apakah Firman Utina dan kawan-kawan kembali akan membuktikan superioritas di kandangnya, seperti ketika Indonesia mengganyang Harimau Malaya - julukan timnas Malaysia - 5-1? Tak peduli dengan predikat jago kandang. Tak peduli dengan sikap para politisi tak tahu malu yang selalu merangsek ingin numpang tenar. Malam ini, saatnya Garuda menebus kekalahan 0-3 atas Harimau Malaya! Demi harga diri, demi nama bangsa, demi Indonesia!

Tentu malam nanti, baik Firman Utina maupun Christian Gonzalez dan lain-lain, tak ingin hanya menjadi penonton ketika trofi juara diboyong ke Malaya. Sekalipun itu tidak mudah. Tetapi, seperti apa yang dikatakan Irfan Bachdim, "Champion never quit,!" Punggawa tim Garuda akan berjuang sampai ke titik penghabisan. "Inilah malam terakhir, malam pembalasan. Maju tak gentar, terus semangat!"

Saatnya tim Garuda bangkit. Inilah saatnya Tim Garuda membayar kesalahannya di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur, Minggu (26/12) lalu. Lupakan yang lalu, tatap 90 menit ke depan. "Maju terus Garudaku. Jangan pedulikan ulah para politisi yang tak tahu malu yang cuma bisa numpang tenar. Kami mendukungmu. Ganyang Malaysia!" tulis seorang pendukung bernama Dodit, dalam pesan singkatnya yang dikirim ke JPNN .com.

Pelatih tim nasional Alfred Riedl mengaku tidak melakukan persiapan khusus untuk menebus kekalahan atas Malaysia. Meski begitu, pelatih asal Austria ini mengaku optimis, gemuruh dukungan puluhan ribu suporter Merah Putih yang akan memerahkan Gelora Bung Karno malam ini, akan mencambuk semangat anak-anak Garuda untuk tampil lebih agresif, lebih menggebrak, sebelum akhirnya menciptakan gol-gol yang diharapkan.

OLAHRAGA - SEPAKBOLA

JAKARTA -  Tim nasional Indonesia berhasil mencatat rekor sempurna di babak penyisihan Grup A Piala AFF 2010. Sukses itu diraih setelah tim Merah Putih mampu menaklukkan musuh bebuyutan sekaligus juara bertahan Thailand dengan skor 2-1 (0-1) di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, tadi malam.

Bukan hanya juara Grup A, kali ini Indonesia menyempurnakan langkah ke semifinal tanpa kekalahan di babak penyisihan. Raihan (koleksi 9 poin) merupakan tim kali pertama tim Garuda selama berkiprah di ajang yang dulunya bertitel Piala Tiger itu. Sukses itu juga sekaligus memperbaiki catatan negatif pertemuan dengan tim Negeri Gajah Putih itu..

Ini adalah kali pertama bagi Indonesia berhasil mengalahkan Thailand dalam sembilan pertandingan terakhir (semua ajang). Sedangkan khusus di ajang Piala AFF, termasuk pertandingan tadi malam, dari delapan kali pertemuan, Indonesia baru bisa menang dua kali dan Thailand menang enam kali.

Pelatih Timnas Indonesia Alfred Riedl menyatakan, jika performa selama fase penyisihan grup bisa dipertahankan, maka Indonesia akan melaju ke babak final. Arsitek asal Austria ini mengakui jika penampilan timnya tadi malam tidak sebagus saat melawan Malaysia dan Laos. "Jika melihat pertandingan selama 90 menit, hasil imbang sebetulnya menjadi hasil yang lebih adil. Thailand bermain bagus, dan benar-benar menekan kami di babak kedua," ujar Riedl dalam konferensi pers seusai pertandingan.

Ditanya mengenai siapa lawan yang akan dihadapi di semifinal, mantan pelatih timnas Vietnam dan Laos ini menegaskan Indonesia siap menghadapi tim manapun. "Kita tidak pilih-pilih lawan," ungkap Riedl yang pagi ini akan terbang ke Vietnam untuk mengintip kekuatan calon lawan itu.

Sebaliknya, kekalahan ini membuat Thailand harus terlempar dari arena Piala AFF 2010. Sebab, pada pertandingan lain Grup A, Malaysia berhasil mencukur Laos 5-1 di Stadion Jakabaring, Palembang, Selasa (7/12). Tim Negeri Jiran ini akhirnya mendampingi Indonesia ke semifinal setelah mengumpulkan nilai 4 (seri 1, menang 1, kalah 1).

Partai Malaysia lawan Laos memang sangat tergantung dengan hasil Indonesia lawan Thailand. Mereka berharap tim Garuda menang. Jika Indonesia kalah, maka hasil Malaysia lawan Laos tak ada artinya. Karena itulah, Malaysia mengucapkan terima kasih kepada Indonesia. "Setelah menang melawan Thailand, semakin menunjukkan kalau Indonesia adalah tim profesional. Kami ucapkan terima kasih kepada Indonesia," kata Pelatih Malaysia, Rajagopal, sesuai pertandingan di Palembang, tadi malam.

Di babak empat besar, Indonesia akan melawan runner-up Grup B. Sedangkan, Malaysia akan melawan juara Grup B yang masih akan diperebutkan Vietnam, Singapura, dan Filipina di Hanoi, Vietnam, hari ini. Pimpinan klasemen Grup B, Filipina akan bertanding melawan Myanmar, yang sudah dipastikan tersingkir dari semifinal. Sementara tuan rumah Grup B Vietnam harus melakoni partandingan hidup-mati kontra Singapura. Pertandingan semifinal akan digelar secara home and away pada 16 dan 19 Desember nanti.

Keberhasilan Indonesia tidak lepas dari peran striker Bambang Pamungkas yang sukses memborong dua gol untuk tim Garuda. Dua golnya yang dicetak melalui titik putih pada babak kedua mengubah suasana Stadion Gelora Bung Karno semakin meriah dan heroik. Ribuan suporter Merah Putih langsung mengelu-elukan nama pemain yang akrab disapa Bepe itu.  

Bahkan, tadi malam Bepe langsung diperbincangkan di Twitter. Kata kunci Bepe melesat ke daftar trending topics layanan mikrobloging tersebut. Tidak hanya untuk trending topics di Indonesia, tapi dunia. Apalagi, Bepe menyarangkan dua gol ke gawang Thailang, membuatnya makin populer.

Ya, Bepe memang layak disebut sebagai hero Indonesia karena berhasil membuat tim tak kehilangan muka melawan Thailand. Tetinggal 0-1 lewat gol bek sayap Thailand Suree Sukha, Timnas Indonesia akhirnya berhasil menyelesaikan pertandingan 2x45 menit dengan hasil memang 2-1 berkat dua gol Bepe. Bomber Persija Jakarta itu kemarin dimainkan untuk menggantikan Irfan Bachdim.

Tak hanya Bepe, Arif Suyono pun jadi topik perbincangan hangat dan masuk daftar trending topics dunia dengan kata kunci Suyono. Bahkan, banyak tweeps yang menilai Arif Suyono sebagai "man of the match" kali ini. Pasalnya, dari kaki dialah, Indonesia mendapat hadiah pinalti kedua karena dihadang tangan pemain Thailand. Fenomena masuknya nama pemain Indonesia di Twitter usai pertandingan bukan yang pertama. Dalam dua pertandingan sebelumnya, nama Irfan Bachdim selalu menembus trending topics dunia setiap kali menyumbang gol untuk Timnas Indonesia.

Melawan musuh bebuyutan tadi malam, Indonesia yang turun tanpa sejumlah pemain utama, termasuk kapten Firman Utina, mendapat kesempatan menyerang di delapan menit pertama. Akan tetapi, kecepatan dan keunggulan fisik Gajah Putih membuat tim Garuda mulai merapatkan barisan pertahanan. Thailand bahkan mampu tampil dominan sejak babak pertama.

Indonesia sempat menguasai pertandingan pada 10 menit pertama. Di menit kelima, tendangan sudut Tony Sucipto disambut Muhammad Roby dengan tandukannya, tapi arahnya melebar. Setelahnya, Thailand lebih menguasai permainan. Menit 14, sodoran Kirait Keawsombut yang ditujukan kepada Datsakorn Thonglao dipotong kiper Markus Horison di dekat gawang Indonesia.

Peluang terbaik Thailand di babak pertama tercipta pada menit 26 lewat aksi strikernya Kirait Keawsombut. Namun tandukan Keawsombut masih melebar. Di babak kedua, Thailand juga tampil lebih agresif dan memaksa Merah Putih lebih banyak bertahan. Bahkan, pada menit 70, Thailand berhasil unggul 1-0 lewat gol bek kanannya Suree Sukha.

Berawal dari umpan silang, Kirait Keawsombut berhasil memberikan umpan lewat tandukan yang berhasil diteruskan dengan tendangan kaki kanan Suree Sukha. Bola meluncur ke tiang jauh yang gagal dihentikan Markus Horison.

Namun gol Suree ini justru melecut pemain-pemain Indonesia. Hasilnya, pada menit ke-81, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1 lewat penalti Bambang Pamungkas. Penalti diberikan setelah Christian Gonzales dianggap wasit asal Jepang Sato Ryuji telah dilanggar bek Thailand Suttinun Phukhom. El Loco dianggap ditarik saat mencoba mengejar bola hasil olahan Eka Ramdani yang sempat membentur tiang gawang Thailand

Gol Bepe ini langsung melecut adrenalin pasukan Garuda. Wasit kembali menghadiahkan penalti kepada Indonesia setelah salah satu bek Thailand handsball di kotak terlarang saat mencoba menghalau tendangan Arif Suyono. Pada menit 88, Bambang yang kembali menjadi algojo sukses untuk kali kedua memperdayai kiper Thailand Sinthaweechai. Alhasil hingga pertandingan usai, Indonesia tetap mampu menjaga keunggulan 2-1.

Sebaliknya, kegagalan Thailand mempertahankan gelar Piala AFF 2010 terasa menyakitkan. Pelatih Bryan Robson pun mengaku siap bertanggungjawab. "Sejauh yang saya tahu, saya punya kontrak 18 bulan dengan federasi sepak bola Thailand. Jika mereka menganggap ini kesalahan pelatih, saya siap terima keputusan apa pun. Yang pasti anak-anak sudah bermain maksimal," kata Robson dalam jumpa pers seusai laga.

Ini kegagalan kedua Thailand setelah 2004. Saat itu Thailand yang juga juara tiga kali: 1996, 2000 dan 2002, juga disingkirkan Malaysia di fase grup. Padahal, Thailand sempat meniupkan harapan setelah unggul lebih dahulu lewat gol Suree Sukha. "Secara keseluruhan tim bermain bagus. Tapi, setelah mencetak gol, kami justru panik dan tidak tahu harus ke mana melakukan umpan. Itu dimanfaatkan dengan baik oleh Indonesia," lanjut Robson.

Lebih lanjut, Robson mengeluhkan wasit dan ofisial pertandingan. Bukan hanya saat melawan Indonesia, tapi juga melawan Malaysia di laga sebelumnya. "Sejauh yang saya lihat, ofisial pertandingan tidak terlalu baik kepada kami di turnamen ini," katanya. Di babak pertama, kata mantan kapten Manchester United ini, Thailand seharusnya mendapat penalti saat Suree Sukha dilanggar.

"Sama seperti di pertandingan sebelumnya (melawan Malaysia), kami harusnya mendapat dua penalti, tapi wasit tidak melihatnya. Giliran pemain Indonesia mendapat pelanggaran yang sama hari ini, wasit melihatnya," keluh Robson. "Penalti pertama saya pikir tepat karena pemain Thailand melakukan pelanggaran. Penalti kedua saya tidak melihat dengan jelas apakah itu handsball atau tidak," sambung Riedl.

Setelah pertandingan, pemain Thailand tampak sangat terpukul dengan kekalahan tadi malam. Ketika para pemain Indonesia merayakan kemenangan dengan puluhan ribu suporter setianya, mereka tertunduk lesu di lapangan. Beberapa pemain bahkan tampak menangis sesenggukan dan harus dipandu keluar lapangan oleh ofisial tim. (ali/jpnn/iro)

Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Pendahuluan

Peningkatan mutu pendidikan dapat kita lakukan dengan berbagai cara, salah satunya  adalah dengan berusaha untuk memahami bagaimana peserta didik belajar dan bagaimana informasi yang diperoleh dapat di proses dalam pikiran mereka sehingga menjadi milik mereka serta bertahan lama dalam pikirannya. Dengan kata lain, kita perlu menyadari  bahwa peserta didik merupakan sumber daya manusia sebagai aset bangsa sangat berharga. Oleh sebab itu, perlu diupayakan penerapan iklim belajar yang tepat untuk menciptakan lulusan yang benar-benar kreatif, inovatif dan berkeingina untuk maju melalui pemanfaatan sumber belajar untuk mengembangkan potensinya seara utuh dan optimal.
Sumber belajar sebagaimana di ketahui adalah sarana atau fasilitas pendidikan yang merupakan komponen penting untuk terlaksananya proses belajar mengajar di sekolah. Dalam melaksanakan kegitan belajar mengaja guru sewajarnya memanfaatkan sumber belajar, karena pemanfaatan sumber belajar merupakan hal yang sangat penting dalam konteks belajar mengajar tersebut. Di katakan demikian karena memanfaatkan sumber belajar akan dapat membantu dan memberikan kesempatan belajar yang berpartisipa serta dapat memberikan  perjalanan belajar yang kongkrit. Kemudian dapat juga memperluas cakrawala dalam kelas, sehingga tujuan yang telah ditentukan dapat di capai dengan efisien dan efektif.
Sumber belajar  dapat diartikan sebagai segala hal di luar diri anak didik yang memungkinkannya untuk belajar yang dapat  berupa pesan, orang, bahan, alat teknik dan lingkungan. Uraian tersebut dapat di lihat dari defenisi AECT (Association  For  Educaton Communication Technology) yang menyatakan penegrtian sumber belajar sebagai berikut :
Sumber belajar untuk teknologi pendidikan meliputi semua sumber (data, orang, barang) yang dapat digunakan oleh peserta didik baik secara tepisah maupun dalam  bentuk gabungan, biasanya dalam situasi informal, untuk memberikan fasilitas belajar”
Kenyataan yang kita hadapi selama di sekolah adalah siswa hanya menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Dan selama proses belajar megajar berlngsung keaktifan siswa sangat kurang sekali. Hal ini menggambarkan belajar secara tradisional dimana siswa hanya mendengar penjelasan dari guru sebagai satu-satunya sumber. Sedangkan kita ketahui kemampuan guru terbatas baik dari segi  keterampilan maupun dari pengetahuan. Walaupun di gunakan juga sumber lain seperti buku teks, namun sumber belajar tidak terbatas pada buku saja masih banyak sumber belajar lain yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar.
Dalam penggunaan sumber belajar tersebut oleh siswa harus di arahkan oleh guru. Jadi guru bukan hanya satu-satunya sumber belajar melainkan ada sumber lain yang serta bermanfaat bagi perluasan pemahaman dan pengalaman siswa. Sumber belajar yang lain tersebut sebenarnya banyak tedapat di sekeliling kita sungguhpun itu tidak harus memakai peralatan yang mahal. Bahan-bahan sederhanapun bisa di jadikan sumber belajar yang berharga.
Belajar dengan mengutamakan sumber belajar adalah sistem belajar yang berorientasi kepada siswa yang di atur sangat rapi untuk belajar individual atau kelompok. Kegiatan belajar di lakukan dengan menggunakan sumber belajar baik manusia maupun bahan belajar non manusia dalam situasi belajar yang di atur secara efektif.
Fenomena yang kita lihat sekarang ini, sumber-sumber belajar yang tesedia di lingkungan kita masih kurang di manfaatkan  sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar juga kurang optimal yang lebih jauh mengakibatkan mutu pendidikan yang kita harapkan belum lagi tecapai. Beranjak dari hal inilah  penulis tertarik untuk membahas tentang “Pemafaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar”. Lebih lanjut dalam makalah ini .

Pengertian sumber belajar

Balajar mengajar sebagai suatu proses merupakan suatu sistem yang tidak terlepas dari komponen-komponen lain yang saling berintegrasi di dalamnya. Salah satu komponen dalam proses tersebut adalah sumber belajar. Sadiman (1989) menyatakan bahwa “segala macam sumber yang ada di luar diri seseorang (peserta didik) dan yang memungkinkan atau memudahkan tejadinya proses belajar”.
Menurut pengertian ini, dapat diambil kesimpulan bahwa sumber belajar itu adalah semua sumber. Jadi, dari pegertian ini  sumber  itu dapat berupa manusia  maupun non manusia atau juga sumber belajar yang di rancang maupun yang dimanfaatkan.
Menurut Fercipal dan Elinghton (1988:124) memberikan batasan bahwa sumber belajar adalah  “Satu set bahan atau situasi belajar yang dengan sengaja diciptakan agar  siswa secara individual dapat belajar”.
Dari kutipan ini dikatakan bahwa sumber belajar  itu satu set bahan atau situasi belajar yang sengaja diciptakan, jadi sumber belajar itu hanya yang di rancang saja dan bisa menunjang terjadinya proses belajar.
Dalam pengertian sempit sumber belajar dapat diartikan seperti seperti buku- buku atau bahan tercetak lainnya. Pengertian itu dapat di pakai dewasa ini sebagian guru hal ini dapat kita lihat dalam program pengajaran yang di susun oleh para guru, biasanya terdapat komponen sumber belajar pada umumya di isi dengan buku tek atau buku wajib yang di anjurkan. Namun dalam pengertian yang lebih luas tantang sumber belajar dapat di berikan Edgar Dale  yang dikutip, yang dikutip oleh Rohani (1990:153) yang mengatakan bahwa “ sumber belajar itu adalah pengalaman”. Sumber belajar dalam pengertian tersebut menjadi sangat luas maknanya seluas hidup itu sendiri karena segala sesuatu yang di alami di anggap sebagai sumber belajar sepanjang hal itu membawa pengalaman yang menyebabkan belajar. Sebagaimana kita ketahui belajar pada hakikatnya adalah proses perubahan tingkah laku ke arah yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelumnya

Syarat- syarat dan manfaat Sumber belajar

Pada dasarnya sumber belajar yang di pakai dalam pendidikan  adalah suatu sistem yang terdiri dari sekumpulan bahan atau situasi yang diciptakan dengan sengaja dan di buat agar memungkinkan siswa belajar secara individual. Untuk menjamin bahwa sumber belajar tersebut adalah sumber belajar yang cocok, gambar tersebut harus memenuhi persyaratan, Fred Percipal (1998) ada Tiga Persyaratan Sumber Belajar yaitu sebagai berikut:
1.      Harus tersedia dengan cepat
2.      Harus memungkinkan siswa untuk memacu diri sendiri
3.      Harus bersifat individual misalnya harus dapat memenuhi berbagai kebutuhan para siswa dalam belajar mandiri.

Berdasarkan pada persyaratan tersebut maka sebuah sumber belajar harus berorientasi pada siswa secara individu, berbeda dengan sumber belajar tradisional yang dibuat berdasarkan pada pendekatan yang berorientas pada guru atau lembaga pendidikan
Dalam kegiatan instruksional ada banyak sumber dan daya yang dapat  kita manfaatan baik yang tedapat di ruang maupun yang banyak tedapat di sekitar kita, dan semuanya bermanfaat untuk meningkatkan cakrawala berfikir siswa dalam rangka peningkatan hasil belajar. Berikut ini ada beberapa manfaat sumber belajar menurut P&K (1983:7) yaitu :
1.      Sumber belajar dapat memberikan perjalanan belajar yang kongkrit dan langsung kepada pelajarnya. Seperti kegiatan darma wisata ke pabrik, pusat tenaga lstrik, pelabuhan dan sebagainya.
2.      Sumber belajar menyajikan sesuatu yang tidak mungkin di adakan atau di kunjungi dan di lihat secara langsung oleh siswa. Contohnya seperti penggunaan peta, denah, foto dan sebagainya.
3.      Sumber belajar dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian  yang ada di dalam kelas, misalnya buku, foto-foto dan nara sumber
4.      Sumber belajar dapat memberikan informasi yang akurat dan terbaru, misalnya penggunaan buku teks, majalah, dan orang sumber informasi
5.      Sumber belajar dapat memecahkan masalah pendidikan atau pengajaran baik dalam lingkup mikro maupun makro
6.      Sumber belajar dapat memberikan motivasi yang positif, lebih-lebih jika di atur dan direncanakan pemanfaatannya dengan tepat.
7.      Sumber belajar dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih lanjut.
Berdasarkan ke tujuh poin di atas maka dapat kita lihat besarnya manfaat sumber belajar dalam proses pembelajaran, dan menggunakan sistem pendekatannya berorientasi pada siswa sehingga betul-betul menekankan pada perkembangan pola pikir siswa

Jenis dan bentuk Lingkungan sebagai Sumber Belajar

Kegiatan belajar mengajar bukanlah berproses pada kehampaan tetapi berproses pada kemaknaan.  Di dalamnya ada sejumlah nilai yang di sampaikan kepada anak didik, nilai-nilai itu tidak datang dengan sendirinya tetapi terampil dari berbagai sumber guna di pakai dalam proses belajar mengajar, jadi dari berbagai sumberlah pengajaran itu di ambil dan salah satunya   dari lingkungan
Lingkungan yaitu situasi yang tersedia  di mana pesan itu di terima oleh siswa. Lingkungan terdiri  atas lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan fisik seperti gedung sekolah, perpustakaan, laboratorium, studio, auditorium, taman dan lain-lain. Lingkungan non fisik seperti penerangan sirkulasi udara dan lain-lain.
Selanjutnya lingkungan yang di sebut sebagai sumber belajar adalah tempat atau ruangan yang dapat mempengaruhi siswa. Tempat dan ruangan tersebut  ada yang di rancang (by Design) khusus untuk tujuan pengajaran, misalnya gedung sekolah ruang perpustakaan dan laboratorium,  studio dan sebagainya. selain itu ada juga tempat atau ruangan yang bukan di rancang secara khusus atau hanya dimanfaatkan sebagai sumber belajar untuk tujuan pengajaran, seperti gedung dan peninggalan sejarah, bangunan industri lingkungan pertanian, museum, pasar, tempat rekreasi dan lain-lain.
Menurut Semiawan (1990: 96)  ada empat sumber belajar yang berkenaan langsung dengan lingkungan sebagai berikut:
a.       Masyarakat kota atau desa sekeliling sekolah
b.      Lingkungan fisik di sekitar sekolah
c.       Bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang terbuang yang dapat menimbulkan pemahaman lingkungan
d.      Peristiwa alam dan peristiwa  yang terjadi di manfaatkan cukup menarik perhatian siswa. Ada peristiwa yang tidak mungkin atau tidak dapat dipastikan akan terulang  kembali. Jangan lewatkan peristiwa itu tanpa adanya catatan pada buku atau alam pikiran siswa.

Berdasarkan kutipan di atas maka  dapat kita lihat bahwa di sekitar sekolah terdapat berbagai macam sumber belajar yang dapat di manfaatkan oleh guru dan siswa  dalam proses belajar engajar. Dengan demikian siswa akan lebih mengenal lingkungannya, pengetahuan siswa akan lebih autentif, sifat verbalisme pada siswa dapat dikurangi serta siswa akan lebih aktif dan lebih banyak berlatih

Pemanfaatan Lingkungan Sebagai Sumber Belajar

Sumber belajar akan dapat digunakan bila sumber belajar itu  tersedia sebelum proses belajar mengajar berlangsung. Penggunaan sumber belajar merupakan komponen yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, karena tanpa menggunakan sumber belajar maka pesan yang tersimpan dalam materi suatu pelajaran tidak akan di terima oleh siswa. Semakin banyak sumber belajar yang digunakan semakin banyak pula keterlibatan indera siswa dalam penerimaan pesan tersebut dan akan semakin banyak kesan dan pengalaman yang di serap oleh siswa.
Secara teoritis pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar mempunyai berbagai arti penting diantaranya lingkungan mudah di jangkau, biayanya relatif murah, objek permasalaha dalam lingkungan beraneka ragam dan menarik serta tidak pernah habis.
Sehubungan dengan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar ini, Nasution (1985:125) menyatakan bahwa pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : dengan cara membawa sumber-sumber dari masyarakat ke atau lingkungan ke dalam kelas dan dengan cara membawa siswa ke lingkungan. Tentunya masing-masing cara tersebut dapat dilakukan dengan pendekatan, metoda, teknik dan bahan tertentu yang sesuai dengan tujuan pengajaran.
Lebih lanjut Nasution (1982:134) menjelaskan ada beberapa metode yang dapat digunakan dalam rangka membawa siswa ke dalam lingkungan itu sendiri  yaitu metode Karya wisata, service proyek, school camping, surfer dan interviu. Lewat karyawisata umpamanya, siswa akan memperoleh pengalaman secara langsung, membangkitkan dan memperkuat belajar siswa, mengatasi kebosanan siswa  balajar dalam kelas serta menanamkan kesadaran siswa tentang lingkungan dan mempunyai hubungan yang lebih luas dengan lingkungan.
Namun  metode karya wisata ini memiliki kelemahan yang berbeda yang berkaitan dengan waktu dan follow up karya wisata ini perlu diperhatikan secara cermat. Demikian juga dengan metode lain yang membawa siswa ke luar kelas, metode yang di pilih memerlukan rencana yang lebih cermat dan matang serta harus berpedoman kepada tujuan pengajaran yang hendak di  capai. Cara yang kedua yaitu dengan cara membawa sumber dan lingkungan luar ke dalam kelas, hal tersebut dapat dilakukan dengan membawa resourses person, hasil, contoh dan koleksi tertentu ke dalam kelas.
Kedua cara yang telah dijelaskan di atas sebenarnya saling berkaitan satu dengan yang lainnya karena keduanya dapat dikombinasikan. Misalnya melalui karya wisata siswa mempunyai kesempatan untuk mengumpulkan berbagai benda sehingga koleksi benda tersebut dapat memperkaya khasanah laboratorium di sekolah dan sewaktu-waktu benda-benda tersebut dapat digunakan sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar.
Faktor yang mempengaruhi pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar
Urgensi pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar seperti yang telah dijelaskan terdahulu sebenarnya sudah lama disadari oleh pendidik, namun kesadaran itu tidaklah berarti bahwa lingkungan sudah dimanfaatkan secara maksimal sebagai sumber belajar di sekolah dalam menunjang kegiatan belajar mengajar itu sendiri. Hal tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang mempengaruhi lingkungan sebagai sumber belajar, mungkin dari segi guru, faktor dana, lembaga dan sebagainya. Sehubungan dengan hal ini Hanafi (1986: 23) menyatakan:
Pemanfaatan sumber belajar tergantung pada kreatifitas guru, kemampuan guru, waktu yang tersedia, dana yang tersedia, serta kebijakan-kebijakan lainnya.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat diketahui bahwa dalam pemanfaatan sumber belajar termasuk lingkungan oleh siswa sangat tergantung pada bimbingan dan arahan dari guru. Berarti di sini guru berfungsi sebagai fasilitator, komunikator, motivator dan manager. Fungsi guru seperti inilah yang sangat diharapkan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Guru memang sudah tahu dan mengenal dengan baik jenis-jenis sumber belajar yang harus digunakan. Itu saja belum cukup karena disini dibutuhkan lagi kemauan dan kreatifitas guru-guru tadi untuk menyediakan dan mencari pengetahuan tentang cara memanfaatkan sumber belajar tersebut secara efektif dan efisien.


Guru sebagai salah satu komponen penting dalam pendidikan seyogyanya harus mengerti dan cakap dalam mencari dan memakai sumber belajar yang ada mampu berperan sebagai komunikator, fasilitator, dan motivator dalam menumbuhkan kreatifitas siswa untuk memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar. Pihak sekolah juga harus memperhatikan kebutuhan akan sumber belajar dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan agar dapat menghasilkan keluaran yang berkualitas.
Untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar diperlukan adanya kerjasama yang baik antara pihak sekolah, masyarakat serta lembaga terkait lainnya.

Kapitalisme Pendidikan

Sudah rahasia umum jika pendidikan sekarang sangat mahal. Yah seperti kata buku, orang miskin dilarang sekolah! Memprihatinkan, tapi itulah kenyataannya. Masuk TK saja bisa mencapai ratusan ribu maupun jutaan rupiah, belum lagi kalo masuk SD-SMP-SMA-Universitas yang favorit. Kalau dihitung, seseorang yang masuk TK sampai dengan universitas yang favorit akan menghabiskan 100 juta lebih. Wow!
Sekolah memang harus mahal, itulah stigma yang tertanam di benak sebagian orang, dari orang awam dan bahkan sampai beberapa pejabat depdiknas. benarkah demikian??? Itu adalah omongan sesat, mereka yang bicara ngelantur begitu sudah pasti tidak pernah lihat kondisi luar. Malaysia, Jerman, bahkan Kuba sekalipun bisa membuat pendidikannya sangat murah dan dapat diaksese oleh sebagian besar lapisan masyarakatnya.
Pendidikan yang kapitalistik sekarang ini, yang bertujuan bisnislah yang membuat biaya-biaya membengkak. Pendidikan diserahkan sebagian kontolnya kepada swasta karena pemerintah yang kurang becus. Ada baiknya swasta ikut mengatur pendidikan sehingga masyarakat pun bisa berperan dalam lembaga pendidikan, tapi walau bagaimanapun ini bukan berarti bahwa pemerintah lepas tangan begitu saja. Ya, kan??? Pendidikan instan ala swasta yang mementingkan bisnis kjadi masalah besar buat dunia pendidikan. kadang terbaca di iklan-iklan, lembaga pendidikan yang menawarkan lulus cepat+absen tidak dihitung+dapat ijazah+dll. Sepertinya, yang penting bagi pendidikan hanyalah dapat ijazah buat kerja saja. Padahal pendidikan ditujukan untuk membangun moral individu dan tingkat pengetahuannya.
Lalu bagaimana caranya agar pendidikan bisa murah?? Wah, ini bukan persoalan gampang,dan jelas butuh pemikiran mendalam. Biar dipikir dan merenung dahulu. Tidak dituliskan disini, karena bakal sangat panjang juga.

Selasa, 21 Desember 2010

FAQ Menulis Berita dan Artikel


Apa itu berita?
Berita adalah kumpulan dari fakta-fakta nyata yang disusun menjadi satu informasi utuh dan komprehensif. Sebuah kumpulan fakta yang memenuhi unsur berita setidaknya wajib memiliki unsur 5 W 1 H.

Siapa yang berhak membikin berita?
Tidak hanya jurnalis/wartawan, tapi semua orang. Karena pada dasarnya setiap hari antar-orang sudah membuat berita. Hanya saja kebanyakan tidak disampaikan secara teks, tapi audio (pembicaraan). Jadi pada prinsipnya Anda semua adalah wartawan.

Bagaimana cara membuat berita?
Ada empat tahapan yang dapat dikerjakan seorang pembuat berita. Yakni (1) how to get, (2) how to comphare, (3) how to write, (4) how to expose.

Mengapa begitu?
Empat langkah itu merupakan pekerjaan seorang jurnalis dalam menyampaikan informasinya pada pembaca/pendengar/pemirsa. Tahapan-tahapan itu tentu sebenarnya sudah sering kita lakukan meski kadang kita tidak menyadarinya.

Bagaimana memulai tahapan-tahapan itu?
Pertama, how to get. Bagaimana seseorang mencari dan mengumpulkan fakta-fakta informasi yang akan disampaikan. Fakta-fakta itu bias berupa, (1) data hasil wawancara, (2) data hasil pengamatan panca indera, (3) data angka-angka kuantitatif, dan (4) data knowledge asset yang kita miliki.  

Lalu, cara mendapatkan data-data itu?
(1)   Fakta wawancara tentu mendapatkannya berasal dari narasumber. Karena itu sebelum menemukan narasumber, (a) tentukan dulu apa yang akan Anda tulis, (b) berapa narasumber yang Anda butuhkan, (c) data dan fakta apa yang Anda tanyakan pada narasumber. Jika tiga persiapan itu sudah terpenuhi maka kumpulkanlah fakta-fakta sebanyak-banyaknya. Fakta bisa berupa fakta kualitatif dan kuantitatif.
(2)   Fakta yang didapat dari pengamatan itu bisa kejujuran subjektivitas Anda atau hasil pengamatan orang lain yang Anda ceritakan ulang.
(3)   Data-data angka di sini adalah data kualitatif.
(4)   Knowledge asset di sini adalah pengetahuan Anda tentang berita yang akan Anda tulis. Dengan catatan besar bahwa knowledge asset Anda adalah jujur, tidak mengada-ada, atau mereka-reka.

Bagaimana memulai how to comphare?
Setelah semua fakta-fakta yang anda butuhkan untuk membuat berita, maka tugas Anda adalah menyatukan fakta-fakta yang terpisah itu menjadi satu kesatuan. Fakta yang saling mendukung disatukan menjadi satu pokok bahasan. Sedang fakta yang berbeda bisa dibuat berita tersendiri. Proses seperti ini disebut peng-angel-an.

Apa itu angle berita?
Angle adalah sudut pandang. Jadi angle berita adalah sudut pandang yang berbeda dalam berita.

Caranya?
Peng-angel-an dapat dilakukan dengan melihat sisi nilai beritanya. Yakni (1) aktualitas, (2) kedekatan (proximity), (3) getaran (magnitude), (4) sesuatu yang baru (new), (5) ketokohan, (6) menyentuh (human interest), (7) dramatik, (8) situasional, (9) sensasional, (10) tren.

Kalau sudah bisa membuat satu kesatuan utuh, bagaimana menulisnya (how to write)?
Menulis berita sama dengan bercerita. Bahasanya dengan bahasa sehari-hari. Karena penerima informasi Anda adalah semua orang dari level yang berbeda-beda.

Apa saja yang harus terpenuhi?
Yang pasti adalah 5 W 1 H. Lalu, untuk menjaga agar informasi yang sedikit tapi sudah sampai (meski tidak lengkap), dikenallah istilah lead (kepala) berita. Lead bukan kesimpulan berita, tapi kepala berita. Sebuah lead dalam berita terletak pada paragraf pertama.

Apa macam-macam berita?
Ada; (1) strait news (singkat, padat, cepat), (2) features (berisi gambaran, suasana, diskriptif sifatnya), (3) depth news (panjang, mendalam, dan investigative sifatnya).

Bagaimana mebuat berita agar enak dibaca?
Mudah. Bahasanya bikin bahasa sehari-hari. Kalimatnya tidak panjang, pendek-pendek saja. Atau kalimat berirama; pendek-pendek-panjang, pendek-panjang-pendek, dll. Selain itu logikanya mengalir.

Cara membuat logika mengalir bagaimana?
Berpikir sesuai abjad. A-B-C-D-..dst.

Terakhir, how to expose?
Bebas. Informasi bisa disampaikan lewat media apa saja. Tulisan (koran, majalah, tabloid, bulletin, selebaran, web, blog, dll), lisan (cerita ke teman, radio, dll), coretan (lukisan dll), foto.

Bagaimana menulis artikel?
Sebelum menulis artikel, sebaiknya mengenal tiga penyakitnya. Yakni, (1) keinginan besar, tapi tak punya ide; (2) sudah punya ide tapi tak bisa memulai; dan (3) sudah bisa memulai tapi berhenti di tengah jalan. 

Bagaimana mengatasinya?
(1)   Jika ingin menulis tapi tak punya ide, kembalikan pada: (a) aktualitas, (b) magnitude, (c) situasional, (d) new.
(2)   Untuk memulainya coba gunakan; (a) cerita fiksi, (b) kutipan langsung/tak langsung, (c) data-data, dan (e) knowledge asset kita.
(3)   Berhenti di tengah jalan, atasi dengan; (a) buatlah poin-poin pikiran per paragraf, (b) ingatkan kembali apa yang menjadi tujuan awal Anda menulis, (c) berhenti lalu tanyalah pada diri Anda sendiri tentang hal-hal yang belum tertuang dalam tulisan itu.

Bagaimana menembus media massa?
(1)   Perhatikan misi dan karakteristik media itu, sebab setiap media memiliki misi yang berbeda soal penerimaan artikel.
(2)   Perhatikan tata cara yang sudah diberikan media pada penulis dari luar.
(3)   Pakailah bahasa yang sesuai dengan nafas media yang dituju.
(4)   Kirim lewat email atau surat (dengan identitas dan rubrik yang dituju dengan jelas).
(5)    Anda bisa confirm ke penanggung jawab rubrik artikel untuk menanyakan apa artikel anda sudah masuk.

Jika tidak diterima?
Ya sabar saja. Saya saja dulu pengalaman menulis di koran terhitung pada tulisan ke 149 baru diterima. Yang penting coba dan coba lagi.

RADAR MALANG


Radar malang merupakan tempat penerbitan koran. Radar malang terletak di tempat yang cukup strategis, dimana berada pada daerah perkotaan sehingga mudah untuk didatangi oleh orang-orang yang ingin melihat langsung keadaan disana.
Sebagai dunia jurnalistik, radar malang memilki istilah “wartawan”. Dan wartawan memiliki kode etik, kode etik tersebut tersebut adalah wartawan haruslah melindungi dan menjaga privasi narasumber, wartawan harus melindungi anak-anak dibawah umur, wartawan tidak boleh menulis hal-hal yang tidak berimbang, wartawan boleh melakukan hak tolak, dan terpenting adalah wartawan tidak boleh plagiat atau mengambil tulisan orang.
Kode etik wartawan di atas merupakan hal yang wajib dipatuhi oleh para wartawan. Jika mereka melanggar maka akan mendapatkan sanksi baik bersifat intern maupun sanksi moral.
Dalam sistem penerbitan sebelum Koran dicetak akan melalui proses par cetak terlebih dahulu dan di edit sebelum dilayout. Dan jika Koran hasil cetakan tidak habis terjual maka koran tersebut tidak dibiarkan sia-sia, melainkan di daur ulang dan batasan sampai dua kali daur ulang, jika melebihi dari dua kali akan dijadikan sebagai kardus dan lain sebagainya. Dengan itu, akan memberikan keuntungan bagi mereka (radar malang).
Masalah subtansi isi/pokok bahasan dalam Koran, Koran radar malang terdiri dari pembahasan atau topik-topik yaitu olahraga atau sport, ekonomi bisnis, politik, otonomi. Show dan seleb, dan juga terdapat lapsus atau laporan khusus. Laporan khusus diterbitkan sesuai dengan tingkat kebutuhan saat itu. Dalam koran radar malang juga tersedia rubrik pemasangan iklan, dimana dalam penulisan iklan terbagi menjadi dua macam yaitu berwarna dan tidak berwarna (hitam putih). Pemasangan iklan ini merupakan sumber dana bagi radar malang, namun dana ini bukanlah sumber utama.
Di radar malang juga menerima siswa magang, ketepatan saat ini radar malang menerima sisa magang dari SMK 4 Grafika yang berjumlah 2 orang. Dalam menyelesaikan laporan-laporan untuk diterbitkan, radar malang telah menggunakan program-program modern seperti menggunakan program computer Adobe Indesaign C54 dalam mengedit hasil dari pencarian berota yang dilakukan oleh para wartawan.